Disebutkan
oleh para gaib yang berhubungan dengan Misteri, bahwa “Pada tahun 2009
nanti, saat kursi pemimpin negara Indonesia sedang mulai diperebutkan,
maka pada saat itu pula seluruh kekuatan dari benda bertuah akan menjadi
prioritas utama. Namun, hanya ada satu pusaka pilih tanding yang sedang
diburu oleh para normal sebagai raja dari semua pemimpin gaib. Pusaka
tersebut adalah
Seperti apakah sesungguhnya yang disebut sebagai Pusaka Trisula Karara Reksa tersebut?
Menyelusuri keberadaan pusaka yang satu ini memang tidaklah mudah, melainkan sebuah pekerjaan yang teramat sulit. Mengapa demikian? Sekedar informasi, Pusaka ini memang berada di dasar Laut Kidul. Tepatnya di Istana agung Kanjeng Ibu Ratu Laut Kidul. Karena begitu istimewanya, Trisula Karara Reksa ditempatkan di dalam apa yang disebut sebagai “ruangan khusus tingkat ke lima.”
Pusaka
ini juga sebagai bentuk dari kebesaran kursi para para pembesar istana
bawah laut, disamping juga kebesaran para raja Majapahit dan Mataram.
Bahkan dalam dunia pawayangan, Pusaka ini digambarkan pada gunungan
dengan bentuk menyerupai rumpun padi atau bentuk rambut bergerigi. Hal
ini berarti lambang dari kemakmuran, pangkat, kesuksesan, kedudukan dan
kepercayaan seluruh wadyabala atau lapisan masyarakat luas.
Bercerita tentang karomah atau kesaktian Pusaka Trisula Karara Reksa,
tentu sudah tidak diragukan lagi sebagai tament dari berbagai ilmu
santet, teluh, dsb. Bahkan dalam hal memuluskan suatu jabatan, Syekh
Abdul Karim, Benda kerep Kini sudah Almarhum) yang semasa hidupnya
menjadi guru besar para Habib se-Indonesia disebut-sebut pula sebagai
orang yang tahu secara persis mengenai keampuhan pusaka ini.
“Pada masa itu, seorang intelektualis
bernama Ir. Soekarno, sebelum menjadi pemimpin negara, meminta pendapat
pada Kyai yang satu ini tentang sebuah jalan menuju derajat mulia di
tengah banyaknya manusia yang mengharapkan.” demikian kisah sebuah
sumber.
Lalu Kyai tersebut (maksudnya Syekh Abdul
Karim) berkata :” Dunia adalah derajat dan derajat adanya Dunia.
Keberkahan Allah SWT yang punya, namun harus dicari pangkal ujungnya.
Segala upaya ada jalannya, carilah karomah yang bersifat raja.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar